Bilal_investigasi.co.id, Sulawesi tenggara,Kendari – Dugaan kriminalisasi yang terjadi kepada Basir Rumbalangi berujung turun nya massa aksi besar yang menutup total jalan simpang empat wua-wua dan mengakibatkan aktifitas di wilayah tersebut lumpuh total.

Kurang lebih 2 jam massa aksi berorasi,.massa aksi bergeser kedepan polres Kendari yang saat itu sudah siap dengan personil nya dengan pagar gerbang yang tertutup.
“Baru Kurang lebih 5 menit Adi mangidi berorasi pihak aph dan massa aksi sempat bersitegang dengan saling dorong dengan perantara pagar.

Kondisi kembali kondusif setelah para ketua lembaga dan tetua dalam paguyuban laduni zara 717/919 turun menenangkan massa aksi.
30 menit melakukan orasi sambil meneriakkan tuntutan massa aksi yang meminta agar pihak polres memberikan penangguhan tahanan terhadap Basir Rumbalangi, akhirnya Kapolresta Kendari pun keluar menemui para pendemo, dengan seruan bangga dan tepuk tangan dari massa aksi memberi apresiasi kepada Kapolres karena telah berkenan untuk hadir langsung bertemu dan berdialog dengan mereka.
Tetapi miris sekali dimana Masyarakat adat yang hari ini turun kejalanan menuntut keadilan dengan meminta penangguhan tahanan atas nama Basir Rumbalaangi.
“Namun mendapatkan penolakan dan sikap arogansi dari seorang ka.polres kota Kendari yang tidak memberikan solusi apapun kepada para pendemo.
Dua poin yang dipertanyakan dalam aksi ini
1.dasar dari pihak penyidik melakukan penahanan dan penetapan tersangka
2.alasan dari pihak aph yang tidak mau memberikan penangguhan tahanan
Tetapi dari Dua poin ini sama sekali tidak ada jawaban yang mengena di ucapkan oleh ka.polres
“Ia hanya selalu berdalih agar jika ada kesalahan prosedur silakan laporkan ke propam Kalimat ini lah yang selalu di ulang terus menerus
“sikap Arogansi seorang ka.polres ini menyinggung hati dari pada masyarakat dan memicu akan adanya demonstrasi jilid2 tetapi dengan massa aksi menurunkan pasukan – pasukan adat Sulawesi tenggara.
Sebelum bergeser ke.polda masyarakat adat Paguyuban Laduni mengecam keras melalui rekaman video di depan markas polres Kendari
Setelah membuat video massa aksi lanjut bertandang ke markas Polda sultra dengan tuntutan yang sama dan menambahkan agar KA.polres kota Kendari agar segera meminta maaf kepada masyarakat adat Sulawesi tenggara,

Supriyadin salah satu ketua ormas adat menyatakan sikap apa bila tidak ada permintaan maaf dari. KA.polres maka 12 mi ormas yang ada dalam aksi ini akan mendesak KA. polri dan kA. polda untuk segera mencopot KA.polres kota Kendari Karena masyarakat tidak memerlukan sosok yang seperti itu.
Tak lama menggelar aksi di depan Polda Sultra ruang diskusipun di buka. Antara pendemo dan salah satu petinggi Polda. Yang akhirnya pun sama sekali tidak ada kejelasan.

Pihak Polda hanya bisa menerima laporan dari massa aksi dan akan menindak lanjuti dengan waktu yang tidak di tentukan.

